5.1. Mem-boot Installer pada 64-bit ARM

[Catatan] Catatan

Untuk informasi tentang cara mem-boot penginstal grafis, lihat Bagian 5.1.6, “Pemasang Grafis”.

5.1.1. Konfigurasi konsol

Penginstal grafis (eksperimental) diaktifkan pada image arm64 debian-installer, tetapi pada beberapa perangkat Anda mungkin masih harus menggunakan konsol serial. Perangkat konsol harus dideteksi secara otomatis dari firmware, tetapi jika tidak maka setelah Anda boot linux dari menu GRUB Anda akan melihat pesan Booting Linux, dan tidak ada lagi selebihnya.

Jika Anda mengalami masalah ini, Anda harus mengatur konfigurasi konsol tertentu pada baris perintah kernel. Tekan e untuk Edit Kernel command-line di menu GRUB, dan ubah

--- quiet

ke

console=<device>,<speed>

misalnya

console=ttyAMA0,115200n8

. Setelah selesai tekan Control+x untuk melanjutkan boot dengan pengaturan baru.

5.1.2. Instalasi Juno

Juno memiliki UEFI sehingga pemasangannya mudah. Metode yang paling praktis adalah menginstal dari USB stick. Anda perlu firmware terbaru agar boot USB berfungsi. Build dari http://releases.linaro.org/members/arm/platforms/latest/ setelah Maret 2015 diuji OK. Periksalah dokumentasi Juno tentang pembaruan firmware.

Siapkan image CD/DVD arm64 standar pada stik USB. Masukkan ke salah satu port USB di bagian belakang. Colokkan kabel serial ke port serial 9-pin atas di bagian belakang. Jika Anda membutuhkan jaringan (image netboot) colokkan kabel ethernet ke soket di bagian depan mesin.

Jalankan konsol serial di 115200, 8bit tanpa paritas, dan boot Juno. Ini harus boot dari stik USB ke menu GRUB. Konfigurasi konsol tidak terdeteksi dengan benar pada Juno sehingga hanya menekan Enter tidak akan menunjukkan keluaran kernel. Atur konsol ke

console=ttyAMA0,115200n8

(seperti yang dijelaskan dalam Bagian 5.1.1, “Konfigurasi konsol”). Control+x untuk boot akan menunjukkan kepada Anda layar debian-installer, dan memungkinkan Anda untuk melanjutkan dengan instalasi standar.

5.1.3. Instalasi Applied Micro Mustang

UEFI tersedia untuk mesin ini tetapi biasanya dikirim dengan U-Boot sehingga Anda harus menginstal firmware UEFI terlebih dahulu kemudian menggunakan metode boot/instal standar, atau menggunakan metode boot U-Boot. Anda harus menggunakan konsol serial untuk mengontrol instalasi karena penginstal grafis tidak diaktifkan pada arsitektur arm64.

Metode instalasi yang disarankan adalah menyalin kernel dan initrd debian-installer ke hard drive, menggunakan sistem openembedded yang disertakan dengan mesin, kemudian boot dari itu untuk menjalankan installer. Atau gunakan TFTP untuk menyalin kernel/dtb/initrd dan di-boot (Bagian 5.1.4.1, “Mem-boot TFTP di U-Boot”). Setelah instalasi, diperlukan perubahan manual untuk boot dari image yang diinstal.

Jalankan konsol serial di 115200, 8bit tanpa paritas, dan boot mesin. Reboot mesin dan ketika Anda melihat Hit any key to stop autoboot: tekan tombol untuk mendapatkan prompt Mustang#. Kemudian gunakan perintah U-Boot untuk memuat dan mem-boot kernel, dtb, dan initrd.

5.1.4. Mem-boot memakai TFTP

Boot dari jaringan mengharuskan Anda memiliki koneksi jaringan dan server boot jaringan TFTP (dan mungkin juga server DHCP, RARP, atau BOOTP untuk konfigurasi jaringan otomatis).

Pengaturan sisi server untuk mendukung boot jaringan dijelaskan dalam Bagian 4.4, “Mempersiapkan Berkas untuk Boot Jaringan TFTP”.

5.1.4.1. Mem-boot TFTP di U-Boot

Boot jaringan pada sistem menggunakan firmware U-Boot terdiri dari tiga langkah: a) mengkonfigurasi jaringan, b) memuat image (kernel/ramdisk awal/dtb) ke dalam memori dan c) benar-benar mengeksekusi kode yang dimuat sebelumnya.

Pertama, Anda harus mengkonfigurasi jaringan, baik secara otomatis melalui DHCP dengan menjalankan

setenv autoload no
dhcp

atau secara manual dengan mengatur beberapa variabel

lingkungan
setenv ipaddr <alamat ip klien>
setenv netmask <netmask>
setenv serverip <alamat ip server tftp>
setenv dnsip <alamat ip nameserver>
setenv gatewayip <alamat ip dari gateway default>

Jika mau, Anda dapat membuat pengaturan ini permanen dengan menjalankan

saveenv

Setelah itu Anda perlu memuat image (kernel/ramdisk awal/dtb) ke dalam memori. Ini dilakukan dengan perintah tftpboot, yang harus dilengkapi dengan alamat di mana image harus disimpan dalam memori. Sayangnya peta memori dapat bervariasi dari sistem ke sistem, sehingga tidak ada aturan umum alamat mana yang dapat digunakan untuk ini.

Pada beberapa sistem, U-Boot menetapkan satu set variabel lingkungan dengan alamat pemuatan yang sesuai: kernel_addr_r, ramdisk_addr_r, dan fdt_addr_r. Anda dapat memeriksa apakah mereka didefinisikan dengan menjalankan

printenv kernel_addr_r ramdisk_addr_r fdt_addr_r

Jika tidak didefinisikan, Anda harus memeriksa dokumentasi sistem Anda untuk nilai yang sesuai dan mengaturnya secara manual. Untuk sistem berbasis SOC ALLWINNER SunXi (misalnya Allwinner A10, nama arsitektur sun4i atau Allwinner A20, nama arsitektur sun7i), Anda dapat misalnya menggunakan nilai-nilai berikut:

setenv kernel_addr_r 0x46000000
setenv fdt_addr_r 0x47000000
setenv ramdisk_addr_r 0x48000000

Ketika alamat pemuatan ditentukan, Anda dapat memuat image ke dalam memori dari server tftp yang ditentukan sebelumnya dengan

tftpboot ${kernel_addr_r} <nama berkas dari image kernel>
tftpboot ${fdt_addr_r} <nama berkas dari dtb>
tftpboot ${ramdisk_addr_r} <nama berkas dari image ramdisk awal>

Bagian ketiga adalah mengatur baris perintah kernel dan benar-benar mengeksekusi kode yang dimuat. U-Boot meneruskan konten variabel lingkungan bootargs sebagai baris perintah ke kernel, sehingga parameter apa pun untuk kernel dan penginstal - seperti perangkat konsol (lihat Bagian 5.3.1, “Boot serial console”) atau opsi preseed (lihat Bagian 5.3.2, “Parameter Pemasang Debian” dan Lampiran B, Mengotomatiskan instalasi menggunakan preseed) - dapat diatur dengan perintah seperti

setenv bootargs console=ttyS0,115200 rootwait panic=10

Perintah yang tepat untuk mengeksekusi kode yang dimuat sebelumnya tergantung pada format image yang digunakan. Dengan uImage/uInitrd, perintahnya adalah

bootm ${kernel_addr_r} ${ramdisk_addr_r} $ dan{fdt_addr_r}

dengan image Linux native itu adalah

bootz ${kernel_addr_r} ${ramdisk_addr_r}:${filesize} ${fdt_addr_r}

Catatan: Saat mem-boot image linux standar, penting untuk memuat image ramdisk awal setelah kernel dan dtb saat U-Boot mengatur variabel filesize ke ukuran berkas terakhir yang dimuat dan perintah bootz memerlukan ukuran image ramdisk agar berfungsi dengan benar. Dalam hal mem-boot kernel khusus platform, yaitu kernel tanpa device-tree, cukup hilangkan parameter ${fdt_addr_r}.

5.1.5. Boot dari Flash Disk USB dengan UEFI

Jika komputer Anda akan boot dari USB, ini mungkin akan menjadi rute termudah untuk instalasi. Dengan asumsi Anda telah menyiapkan semuanya dari Bagian 3.6.1, “Pemilihan Perangkat Boot”, dan Bagian 4.3, “Mempersiapkan Berkas untuk Boot Flash Disk USB”, cukup colokkan stik USB Anda ke konektor USB yang bebas dan reboot komputer. Sistem harus boot, dan kecuali Anda telah menggunakan cara yang fleksibel untuk membangun flash disk dan tidak mengaktifkannya, Anda harus disajikan dengan menu boot grafis (pada perangkat keras yang mendukungnya). Di sini Anda dapat memilih berbagai opsi penginstal, atau cukup tekan Enter.

5.1.6. Pemasang Grafis

Versi grafis dari pemasang hanya tersedia untuk sejumlah arsitektur, termasuk 64-bit ARM. Fungsionalitas pemasang grafis pada dasarnya sama dengan pemasang berbasis teks karena pada dasarnya menggunakan program yang sama, tetapi dengan front end yang berbeda.

Meskipun fungsinya identik, penginstal grafis masih memiliki beberapa keunggulan yang signifikan. Keuntungan utama adalah mendukung lebih banyak bahasa, yaitu yang menggunakan set karakter yang tidak dapat ditampilkan dengan frontend newt berbasis teks. Ini juga memiliki beberapa keuntungan kegunaan seperti opsi untuk memakai tetikus, dan dalam beberapa kasus beberapa pertanyaan dapat ditampilkan pada satu layar.

Sama seperti pemasang berbasis teks, dimungkinkan untuk menambahkan parameter boot saat memulai pemasang grafis.

[Catatan] Catatan

Penginstal grafis membutuhkan lebih banyak memori untuk dijalankan secara signifikan daripada pemasang berbasis teks: 640MB. Jika memori yang tersedia tidak mencukupi, secara otomatis akan jatuh kembali ke frontend newt berbasis teks.

Jika jumlah memori dalam sistem Anda di bawah 260MB, pemasang grafis mungkin gagal untuk boot sama sekali sementara mem-boot pemasang berbasis teks masih akan bekerja. Menggunakan pemasang berbasis teks direkomendasikan untuk sistem yang memiliki sedikit memori tersedia.